Selasa, 18 Agustus 2015

Daging Gulai dan daging mentah

Antara Khosim, Daging dan Kucing.
Cerita humor di tujuh belas agustus, terjadi perseteruan antara Koshim dan istrinya.
Hampir setahun Koshim tak pernah ketemu daging sejak iedul adha tahun lalu, apalagi daging sekarang harganya bukan lagi selangit,  tapi udah sampai langit yang ke tujuh (busyeet dah), boro-boro buat beli daging, buat beli jengkol juga dah gak mampu,  berat memang jadi rakyat  kecil,  kapan pemerintah kita bisa ngatur harga di pasar supaya stabil???, mimpi kali yeee.., pikir Koshim.
Pada kesempatan iedul adha biasanya Koshim dapat jatah daging dari panitia setempat,  maklum Koshim termasuk RangKin (orang miskin) di kampungnya sehingga dia dianggap pantas dapat  RasKin.

Koshim: Lumayan dapat jatah daging 3 kilo, (ujarnya dengan hati senang), bakalan makan enak nih... setahun sekali
Sesampai di rumah segera dia panggil istrinya.
Koshim: Bu...,ibu..., kemana sih ni  orang...
Istri: Ada apa tho pak teriak-teriak begitu.
Khosim: Ini lho buuu .... lihaaaat  kita dapat daging 3 kilo dari panitia, ayo cepet dimasak yang ouenuak..ya bu.., tapi jangan dibagi-bagiin tetangga lagi kayak dulu lho (memang istri Khosim termasuk orang yang baik sesama tetangga Rangkin).
Istri: Iyooo...yo cereweet banget sih... (dengan logatnya yg masih kentel)

Sementara istri memasak di dapur Khosim melanjutkan pekerjaannya sebagai buruh bangunan tak jauh dari rumahnya, terciumlah aroma sedapnya gulai masakan ibu Khosim,  Hmmm harumnya gulai masakan bojoku iki reeek....,  bikin tambah laper waee ....(gumam Khosim).
Menjelang sore pekerjan sebagai kenek bangunan seumur-umur selesai,  Khosim bergegas pulang sudah tak sabar kepingin segera sampai ke rumah kontrakannya untuk menikmati hidangan gulai daging buatan istrinya.

Sesampai dirumah langsung segera mandi membersihkan kotoran dan keringat yang menempel di tubuhnya. Selesai mandi dia langsung kemeja makan sambil membayangkan gulai daging hingga air liurnyapun menetes tak sengaja , dengan tak sabar dia panggil istrinya.

Koshim: Bu..ibu..., ayo kita makan aku udah lapaf niiih..., tolong siapkan makanannya ya buuu..

Kemudian istrinya keluar setelah nete'in anaknya dikamar dengan terbata-bata katanya

I s t r i: Waduuuh paaak...tadi udah saya siapin gulainya di meja makan  tapi saya lupa nutupin, jadinya digondol kucing sampai ludesss...dess...paak.
Koshim: (kaget sambil menghela nafas) Kiamaaat..., nasib..oh..., nasib,  ah ibu bohong kali niiih... (Koshim mulai curiga sama istrinya,  jangan-jangan dia bagiin tetangga lagi nih)
I s t r i: Bener ...... sueerrrr (jawab istrinya sambil angkat dua jari, pada hal bohong)
Koshim: Gak percaya bu, mana kucingnya ...?

Akhirnya Koshim menangkap semua kucing yg ada di situ,  ditimbang satu persatu, sampai para tetangga yang menyaksikan jadi terheran heran ada apa nih Koshim.
Ternyata semua kucing beratnya masing-masing 3 kilo. fikir Koshim kalo dagjng 3 kilo dimakan kucing, sedang berat kucingnya sendiri cuma 3 kilo, mana berat kucingnya, ah gak mungkin nih, ,, pasti bini gua bohong nih.

Maka terjadilah perang pertama antara Khosim dan istrinya, sementara itu, datanglah para tetangganya mengucapkan terima kasih atas pemberian gulai dagingnya yg enak dan lezat kepada Khosim dan istrinya.
Tetangga: Bu Koshim, makasih ya gulenya...., uenaak ..bangeet..he..he..he
I s t r i: Ya ....bu...sama-sama  (jawab bu Koshim dengan tenangnya)
Koshim: (sewot sambil menahan marah takut ketahuan tetangga kalo lagi perang sama istri) tuh....iya kan bu dibagiin tetangga lagi kan..?
I s t r i: Udahlah pak tenang, masih ada lagi daging yang lain

Malamnya menjelang tidur, sang istri bertanya sama Koshim.
I s t r i: Pak, masih marah ya..., sama soal daging tadi siang.
Koshim: Bodo .. ah (jawab Khosim masih kesal)
I s t r i: Udahllah paak.., lupakan gulai itu, aku masih punya daging yang lain, yg pasti lebih lezat dari itu meskiphn mentah pokoknya bisa bikin bapak melayang-lagang. Oke... (istrinya merayu)
Koshim: Okelah apaboleh bulat,  gak ada yang mateng yg mentahpun jadilah (jawab Koshim)
I s t r i: Nah gitu doong, dari pada marahan mendingan kita baikan, kan pepatah bilang " Damai Itu Indah " betul gak pak..
Koshim: Tuuulll.....(akhirnya Khosim terkapar tak berdaya alias KO pada petempuran yang ke dua akibat  kepentok daging mentah milik istrinya ) Eeiit jangan ngeres dulu........

Demikian humor yg gak lucu ini,  senyumlah mumpung senyummu masih gratis,  tertawalah sebelum kita bersedih,  senyum itu ibadah, cemberut itu nakutin bocah.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar